Kamis, 17 Mei 2012

Getuk Goreng Sokaraja

http://pebisnismuslim.com/wp-content/uploads/2012/04/gethuk-goreng-sokaraja.jpgYogyakarta terkenal dengan bakpia, Semarang lumpia, sedangkan Magelang terkenal dengan getuk basahnya. Tetapi di Sokaraja lebih dikenal dengan makanan khasnya yaitu getuk goreng bersensasi manis dan gurih. Sokaraja merupakan kota kecil yang  terletak sekitar 7 km timur Kota Purwokerto, kabupaten Banyumas.  Kota yang masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa dengan dialek Banyumasan atau ngapak ini memang dikenal sebagai pusat oleh-oleh getuk goreng. Makanan khas getuk goreng ini dijual di sepanjang jalur Sokaraja-Purwokerto (Jalan Jenderal Soedirman).



Biasanya saat musim liburan sekolah, tahun baru, dan menjelang atau sesudah lebaran, kawasan ini ramai dipadati wisatawan yang ingin membeli getuk goreng sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman. Getuk goreng memang cocok untuk oleh-oleh karena dapat disimpan atau bertahan hingga sepuluh hari.

Bila Anda ingin menganl getuk goreng oleh-oleh khas Sokaraja, Banyumas mulai dari cara membuatnya adalah dari singkong, dibumbui gula kelapa dan dikemas dalam besek (orang banyumas menyebutnya piti, yaitu kemasan dari anyaman bambu). Pemilihan besek sebagai kemasan menjadikan getuk goreng sebagai oleh-oleh yang menarik dan unik. Getuk goreng Sokaraja dijual Rp 7.000/besek kecil berisi kurang lebih 4 ons.

Ingin getuk yang hangat? bisa saja. Pedagang akan melayani permintaan pembeli dengan senang hati. Getuk bisa digoreng mendadak sehingga anda bisa langsung mencicipinya selagi hangat. Ada cerita unik dibalik nama besar getuk goreng. Penemuan makanan getuk Sokaraja ini justru berawal dari ketidak sengajaan Pak Sanpringad, seorang penjual nasi keliling yang juga membuat getuk basah sebagai salah satu dagangannya.

Getuk basah yang beliau dagangkan tidak bisa terjual semua dan tidak mungkin dijual lagi karena pasti sudah basi. Dari sinilah lalu muncul ide untuk menggoreng getuk basah tadi agar awet, bisa tetap dikonsumsi dan kemudian bisa dijual.  Tidak disangka, ternyata resep baru tersebut digemari oleh para pembeli dan menjadi kuliner khas kota terseebut.

Cemilan ringan inipun terus berkembang. Sekarang getuknya tidak berasal dari getuk yang tidak laku dijual tapi dari getuk yang memang sengaja untuk digoreng. Peminatnya pun kian hari kian bertambah. Dari hanya Pak Sanpringad yang menjual, sampai sekarang terdapat puluhan toko penjual getuk goreng di kota Sokaraja. Awalnya getuk goreng hanya mempunyai satu rasa dan aroma yaitu gula merah, tapi sekarang ada rasa dan aroma baru, coklat, durian, nangka  dan lain-lain.
Ingin coba membuat getuk goreng sendiri? Ikuti langkah-langkah berikut ini.
Bahan:
  1. 1 kg Singkong, kupas dan buang sabut tengahnya.
  2. 250 gr gula jawa, iris halus
  3. 75 gr tepung beras
  4. 1 sdm terigu
  5. Garam
  6. minyak goreng
Cara membuatnya:
  1. Potong-potong singkong dan rebus atau kukus hingga masak.
  2. Gula jawa dengan sedikit air direbus hingga lumat dan tercampur rata.
  3. Panas-panas lumatkan singkong dan beri gula sedikit demi sedikit hingga tercampur rata.
  4. Ratakan singkong di atas nampan, setebal 2 cm dan potong-potong kotak 4 x 5 cm
  5. Campur tepung beras, terigu, garam, dan air secukupnya hingga menjadi adonan yang agak kental.
  6. Panaskan minyak dan celupkan getuk ke adonan terigu sebelum digoreng.
  7. Goreng hingga kekuningan dan angkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar